Mengenal Kostraling Program Kementan. Bagaimana Perkembangannya?

Hai Sobat Langit, udah pada tau belum nih tentang program Kementerian pertanian “Kostraling”?
yuk cek berita dan perkembangannya...

program kementan kostraling
Pencanangan Kostraling (13/1/2020). Sumber: dok. Kementan

    Dilansir dari website Kementerian Pertanian dan WartaEkonomi, Dalam rangka upaya meningkatkan produksi beras nasional, baik secara kualitas maupun kuantitas, Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melakukan pencanangan dan sosialisasi program Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) di Margo Hotel, Depok, Jawa Barat  Senin (13/1/2020). 

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, untuk menjalankan program ini perlu adanya kerjasama antar berbagai pihak. Melalui Kostraling ini, Mentan mengajak para pelaku usaha penggilingan padi agar dapat bekerja sama dengan poktan atau Gapoktan, khususnya yang pernah menerima alat Rice Milling Unit (RMU) atau dryer agar saling membantu guna menjaga kualitas produk, termasuk dalam hal pemasarannya.
"Saya berharap seluruh pelaku usaha penggilingan padi dapat bergabung dengan Kostraling, saya berikan kesempatan kepada yang memang siap dan punya integritas untuk membantu dan berfungsi menjadi muara akhir dari ekosistem pertanian," Ungkap Menteri Pertanian.

Lebih lanjut Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa Konstraling dalam hal ini adalah sebagai penanggung jawab dan penyangga dibidang pangan. Mengingat agenda tahun 2020 Mentan merencanakan akan mengekspor beras ke berbagai negara.
"Tujuan dari Kostraling tidak hanya menyediakan stok beras nasional, tetapi juga yang sudah berorientasi pada ekspor karena yang meminta beras dari kita juga sudah ada," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Syahrul juga mengungkapkan tiga agenda utama yang akan dijalankan Kostraling, antara lain agenda Quick Wins, yaitu untuk penyerapan padi dan gabah pada Maret, lalu agenda mempersiapkan Kostraling lebih kuat dengan kebenaran sistem, dan yang terakhir adalah permanen agenda yaitu mempersiapkan semua wilayah RMU secara jelas. 

Namun demikian menurut Syahrul, tidak semua penggilingan padi menjadi bagian dari Konstraling, tapi hanya wilayah utama. Sedangkan di wilayah andalan boleh ada atau tidak Kostraling tergantung kondisinya. Sementara untuk wilayah pengembangan tidak perlu ada Kostraling.  “Jadi yang benar-benar siap saja yang menjadi bagian Kostraling, karena ujung-ujungnya kita ingin ada ekspor beras,” ujarnya. Karena itu untuk program Kostraling ini, pemerintah menyediakan anggaran sekitar Rp 3 triliun untuk intervensi ke penggilingan padi. Sehingga diharapkan nantinya, RMU di Indonesia juga sebaik di Korea atau China. (sumber: Tabloid sinar tani).

Perkembangan Program Kostraling

Penerapan Kostraling di DIY

Kostraling DIY
Penerapan Kostraling DIY. sumber Dok.kementan

    Dilansir dari website Direktorat Jenderal tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melakukan penerapan program Kostraling untuk memfasilitasi akses kemudahan usaha bagi petani di Kabupaten Sleman DIY.
Menggandeng BNI dan Perpadi pada hari Sabtu (8/2/2020) dilaksanakan implementasi kostraling melalui akses KUR di Desa Gancahan, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DIY.
“Pencanangan kostraling pertama kali dilakukan di Sleman ini, dan minggu depan rencana se Jateng akan kita kumpulkan dan kita akan terus bergerak ke wilayah lain,” tutur Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi yang hadir dalam acara tersebut.

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, bahwa bulan Februari harus tuntas menyerap KUR dari alokasi target yang ada. “Seperti Sleman ini, targetnya Rp 200 Milyar terserap, kenapa kita kejar di Februari ini supaya nanti di bulan Maret April saat panen raya harga stabil,” terang Suwandi.

Kerjasama dengan E-Commerce

Kostraling Kementan gandeng Blibli
Kementan gandeng Blibli. Sumber: dok. kementan

    Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng perusahaan E-commerce Blibli, perusahaan yang berbasis  online shop guna semakin memudahkan penyediaan dan distribusi bahan pangan ke masyarakat, apalagi di masa pandemi corona. Dengan memiliki Program Komando Strategi Penggilingan (Kostraling), Kementan secara resmi melakukan penandatangan MoU dengan Blibli di Kantor Pusat Kementan, Selasa (14/4/2020).

"Pada masa wabah covid ini ada 2 agenda utama yang menjadi prioritas utama negara, yaitu bidang kesehatan dan pemenuhan pangan. Meskipun ada wabah, petani diminta tetap semangat dan Kementan akan memberikan bantuan untuk memperlancar produksi," kata Syahrul.

CEO Blibli, Kusumo Martanto mengaku merasa senang telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementan sebagai e-commercial partner eksklusif untuk mendukung ketersediaan bahan pangan beras bagi masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk berkolaborasi dan mendukung Indonesia dalam menghadapi situasi pandemi saat ini.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, menegaskan bahwa kerjasama ini merupakan terobosan nyata untuk memudahkan akses konsumen membeli beras melalui jasa aplikasi online sekaligus membantu menyerap gabah petani agar tidak dibawah yaitu dengan menggandeng Kostraling/ penggilingan padi untuk membeli gabah petani kemudian memasok gabah petani untuk dijual melalui jasa online. “kostraling segera bermitra dengan pasar online, market place, startup, e-commerce untuk memperlancar distribusi beras medium, premium dan beras khusus secara lancar dan efisien, untuk diakses masyarakat” Kata Suwandi.

Mengadakan Rapat Koordinasi Kostraling.

Rapat Koordinasi Kostraling, KUR
Rapat Koordinasi bahas kostraling. Sumber: dok. Akurat.co

    Kabar dari media akurat.co, Kementan mengadakan Rapat koordinasi Kostraling secara virtual, Rabu (22/7/2020), dengan mengundang Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Kementerian Koordinator Perekonomian, Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten serta pihak dari perbankan mitra (Bank Mandiri, BRI dan BNI). Rapat tersebut langsung dipimpin Mentan Syahrul Yasin Limpo. 

Menurut Syahrul  Yasin Limpo, Kementan terus berupaya agar para pengusaha penggilingan padi meningkatkan kelasnya baik dari sisi kemampuan penggilingan ataupun perannya dalam industri. “Kami harapkan melalui kostraling, para pelaku penggilingan tidak hanya sekedar menggiling, tapi juga bisa menjadi buffer stock dengan memiliki gudang dan kemampuan packaging yang lebih baik” jelas Syahrul. 
Melalui Kostraling, Syahrul mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi Revitalisasi industri penggilingan padi, terutama skala mikro. Revitalisasi tidak hanya bersumber dari pemerintah, tapi juga memanfaatkan kerjasama dengan perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso, menyebutkan bahwa Kostraling bisa menjadi wadah bagi para pengusaha penggilingan padi untuk bertemu dengan para perbankan dan kelompok penentu kebijakan lainnya, dan Sutarto mengharapkan program KUR bisa dinikmati oleh pelaku usaha kecil dan mikro sehinga bisa mempercepat revitalisasi.
Berdasarkan data Perpadi, Saat ini mayoritas pelaku industri penggilingan padi adalah berskala kecil mikro. “Industri penggilingan padi nasional sebagian besar masih diisi pelaku usaha kecil dan mikro. Manajemen mereka masih lemah, untuk itu diperlukan Revitalisasi terhadap manajemen, konfigurasi, dan kelengkapannya. Industri ini juga membutuhkan permodalan dan akses pasar yang terintegrasi” terang Sutarto.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Suwardi, menyatakan bahwa “Rakor ini diselenggarakan untuk mengidentifikasi pemasalahan yang terjadi di lapangan. Program Kostraling sudah berjalan selama 6 bulan. dengan adanya KUR kita harapkan hasil panen kedepannya bisa diserap oleh kostraling”. Suwandi menyebutkan bahwa subsektor tanaman pangan memiliki realisasi penyerapan KUR terbesar hingga 18 Juli 2020. Tercatat Subsektor ini telah menyerap KUR senilai Rp. 6,9 Triliun (31,54% dari total realisasi KUR sektor pertanian yang senilai Rp. 21,9 Triliun). Industri penggilingan sendiri telah menyerap dana KUR lebih besar dari Rp. 335 miliar.

Dilansir dari republika.co.id, dalam rapat tersebut hadir pula Kepala Bidang Perbankan Kemenko Perekonomian Eni Widiyanti yang selama ini mencermati KUR untuk penggilingan padi. Menurutnya revitalisasi penggilingan padi lebih pas digunakan untuk revitalisasi dryer karena sebagian besar penggilingan padi kecil belum memiliki dryer yang memadai
“Saat itu kami selalu lakukan rapat koordinasi di tingkat Kemenko perekonomian dan memang disepakati KUR ini bukan untuk perusahaan besar, tapi untuk mikro dan kecil. Kemudian soal jangka waktu KUR bisa sampai tiga tahun supaya efisien dan efektif,” ujarnya.

Selain itu, Abdi wakil dari Bank BRI menyebut pada prinsipnya perbankan mendukung penuh program KUR untuk Kostraling. Tahapan yang menurutnya perlu dilakukan adalah dukungan data untuk bisa diverifikasi dan dilakukan survey pendahuluan, sosialisasi intensif tentang KUR dan perbaikan kelembagan petani oleh dinas terkait. "Penting juga melakukan review pendataan infrastruktur yang ada sudah memadai belum serta perlunya pembinaan dan monitoring operasional bersama," ucap Abdi. 

Amir, perwakilan Perpadi dari Sulawesi Selatan menyebutkan dalam pekembangan penggilingan padi, plafon Rp 500 juta masih sangat kurang untuk permodalan dan revitalisasi.
"Selain itu adanya aturan bagi yang sedang memiliki kredit usaha tidak bisa ikut serta KUR menjadi bahan yang diminta untuk dapat dipertimbangkan kembali," tuturnya.

Wah.. jadi program tersebut sudah berjalan setengah tahun nih sobat, kita doakan semoga program Kostraling bisa berjalan sesuai harapan agar bisa tercapai tujuan meningkatnya kuantitas dan kualitas pangan Indonesia yaah...

baca juga yuk : apakah IPDMIP itu?
Kebon Langit
Kebon Langit Berbagi ilmu dan informasi bermanfaat seputar pertanian

Posting Komentar untuk "Mengenal Kostraling Program Kementan. Bagaimana Perkembangannya?"