Tentang Microgreen Lengkap : Budidaya, Contoh, Cara panen, Manfaat

Sobat Langit pernah denger tentang tanaman Microgreen? yaps tanaman mini kaya manfaat yang mudah banget sobat tanam dirumah dengan praktis dan ekonomis. Yuk kita kenalan lebih jauh dengan Microgreen..

Microgreen sederhana


Mengenal Microgreen

Kemunculan microgren sebagai salah satu istilah dalam sayuran tergolong baru. Microgreen mulai popular secara global baru sekitar pada tahun 2010. Aslinya, microgreen sudah dikenal sejak tahun 80-an sebagai hidangan yang disajikan oleh koki, di San Francisco, Amerika Serikat. Baru pada tahun 90-an (1997), microgreen mulai terkenal dan dan menjadi kata baru.

Microgreen bukan jenis tanaman sayuran baru, tapi lebih pada cara atau teknik mengkonsumsi sayuran baru. Definisi microgreen ditujukan untuk tanaman sayuran yang sudah biasa di konsumsi seperti, pak choi, daun ketumbar, kol, kemangi, kangkung, yang dikonsumsi ketika tanaman itu masih sangat muda, atau masih pada fase bibit. 

Microgreen merupakan gabungan kata dari bahasa Inggris, micro dan green, yang maknanya merujuk pada bibit sayuran. Secara teknis, microgreen adalah fase perumbuhan tanaman antara fase kecambah dan baby green. Misalnya, satu sayuran fase kecambahnya 2-5 hari, fase baby green 3 – 4 minggu, fase microgreen-nya 7 – 14 hari. 

Sebagai salah satu jenis sayuran, microgreen adalah sayuran yang dibudidayakan dengan masa panen antara fase kecambah dan baby green. Setiap sayuran dapat dibudidayakan untuk menjadi sayuran microgreen. Tidak hanya tanaman sayuran, tanaman herbal pun dapat dibudidayakan untuk dijadikan sayuran microgreen.

Beberapa tanaman yang dipetik ketika masih dalam fase microgreen dapat tumbuh kembali, selanjutnya menjadi tanaman sayuran pada umumnya.

Kandungan Microgreen

Pada dasarnya benih mengandung semua nutrisi, vitamin dan mineral yang dibutuhkannya untuk tumbuh, melindungi diri agar tetap tejaga dan kuat sampai proses perkecambahan dimulai. Saat benih disemai maka tunas akan muncul. Tunas merupakan awal dari kehidupan sebuah benih. Tanaman mulai menggunakan semua nutrisi yang disimpan di dalam benih untuk mulai membentuk batang, akar dan daun pertama. Enzim- enzim yang ada di dalam benih mulai aktif bekerja.

Proses ini tidak terlihat oleh kita karena kebanyakan benih disemai di dalam tanah atau media tanam. Benih yang baru tumbuh ini dinamakan kecambah ( sprouts ) yang sangat kaya akan nutrisi , sumber terbaik dari enzim, tinggi protein, mudah untuk dicerna dan baik untuk penurunan berat badan karena kaya akan serat dan rendah kalori. Untuk konsumsi kecambah, sprouts biasanya digunakan container atau di dalam botol supaya lebih steril. Dan bila kita membiarkan kecambah terus tumbuh di tanah / media tanam maka batang akan tumbuh semakin tinggi, akar yang memanjang dan mucul daun. Kecambah akan membutuhkan sinar untuk proses ini hingga terbentuk dua buah daun pertama yang sering disebut daun kotiledon, dan selanjutnya akan tumbuh daun sejati. Microgreens umumnya dipanen pada saat daun sejati ini terbentuk.

Jadi Microgreens berbeda dengan kecambah, karena microgreens telah memiliki daun dan lebih menyerupai sayuran. Hanya saja sayuran ini masih tergolong muda saat dipanen. Microgreens dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral, betakaroten lebih tinggi daripada sayuran itu sendiri pada waktu dewasa. Daun tumbuhan yang baru tumbuh ini masih kaya akan minyak nabati dan protein. Pada tanaman yang sudah dewasa minyak nabati dan protein ini sudah habis dipakai sewaktu tanaman masih muda.

Mengapa Memilih Sayuran Microgreens?

Contoh Konsumsi Microgreen

Microgreens adalah bibit muda dari tumbuh-tumbuhan , sayuran , kacang-kacangan , dan biji-bijian yang dipanen pada usia yang sangat belia, berkisar 7-14 hari setelah semai. Microgreens dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral, betakaroten lebih tinggi daripada sayuran itu sendiri pada waktu dewasa. Daun tumbuhan yang baru tumbuh ini masih kaya akan minyak nabati dan protein. Pada tanaman yang sudah dewasa minyak nabati dan protein ini sudah habis dipakai sewaktu tanaman masih muda.

Beberapa ahli gizi makanan dan petani sayuran microgreens bersemangat untuk meneliti gizi dari sayuran microgreens. Sayuran microgreens hanya memiliki daun dan batang yang sangat kecil dan tergolong sangat baru di dalam menu makanan mereka dan mereka benar-benar tidak tahu nilai gizi yang di kandung di dalamnya. Sampai penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui jumlah Phytonutrients dan klorofil di dalamnya.

Klorofil yang membuat tumbuhan berwarna hijau. Ketika terkena matahari kecambah membentuk klorofil, dan menjadi hijau sehingga jadilah sayuran microgreens. Klorofil adalah panel surya ajaib yang memanfaatkan energi matahari dan mengubahnya menjadi materi tanaman . Sebagai nutrisi itu sendiri , klorofil memiliki sifat antiseptik dan anti inflamasi , dan antibodi dan dapat menyembuhkan beberapa jenis anemia . kehadirannya membantu tanaman untuk memproduksi gula, pati, serat tanaman, vitamin , mineral, dan Phytonutrients.

Phytochemicals, atau disebut juga Phytonutrients, adalah zat-zat dalam tumbuhan yang membawa kesehatan , mencegah penyakit , dan kemungkinan bahkan membantu menyembuhkan penyakit kanker. Tanaman menghasilkan Phytochemicals untuk melindungi diri terhadap serangga , penyakit , dan ancaman lain dari dunia yang keras dalam sepetak kecil hidup mereka di tanah. Berkat kemurahan alam semesta, tanaman berbagi manfaat Phytonutrients mereka bahkan dengan hewan yang memakannya , termasuk dengan kita.

Phytonutrients ditemukan di semua tanaman yang kita makan , dan terutama bila kita memakannya utuh dan mentah . Di antara buah-buahan, paling banyak terdapat pada buah berri dan ceri . Di antara sayuran , paling banyak terdapat di jenis sayuran “brassica” , yakni keluarga besar brokoli , kubis , dan kale .

Popularitas sayuran microgreens mulai muncul saat beberapa restoran ternama di Eropa, Inggris dan Amerika menyajikannya dalam menu mereka, terutama untuk garnishing, dibuat salad, dan di jus. . Konsumsi sayuran microgreens sendiri disukai karena mempunyai cita rasa khas yang tidak terdapat pada sayuran dewasa tanaman itu sendiri. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa sayuran microgreens memiliki asupan nutrisi dan vitamin yang lebih banyak dibandingkan dengan sayuran dewasa. . Para peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang manfaat sayur microgreens secara lebih lanjut.

Mereka meneliti 25 jenis sayur microgreens dan mengamati jumlah phytochemicals, nama zat dalam sayuran, termasuk beberapa tanaman herbal seperti coriander, celery dan chia. Hasilnya semua jenis-jenis microgreens ditengarai memiliki lebih banyak mengandung vitamin dan karotenoid dibanding sayuran yang dipanen sewaktu dewasa.

Hampir semua jenis sayur microgreens mengandung empat sampai enam kali lebih banyak zat gizi yang menguntungkan, seperti vitamin C, vitamin E dan betakaroten. Tiap jenis microgreens memiliki kelebihan zat gizi berbeda satu sama lain.

Sebagai contoh, microgreens kubis merah mengandung paling banyak vitamin C. Di sisi lain, microgreens lobak hijau memiliki kandungan vitamin E yang paling banyak.

Poin terpenting pada sayuran microgreens, yaitu sayuran microgreens tidak memerlukan pupuk kimia, dan biji yang digunakan harus biji yang bebas dari perlakuan pestisida. Microgreens juga ditanam di media yang steril dari bakteri E.Coli, bisa menggunakan tanah yang sudah steril, rockwool, perlite, dan vermiculite.

Manfaat Mengkonsumsi Microgreen 

Sebagian besar kandungan microgreen adalah nutrisi. Kandungan nutrisi pada jenis sayuran microgreen berbeda-beda. Tapi, sayuran microgreen umumnya banyak mengandung kalsium, zat besi, magnesium, seng, dan zat tembaga yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Microgreen juga banyak mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral lebih tinggi dari sayuran biasa. Hasil penelitian menyatakan kandungan vitamin dan antioksidan sayuran microgreen 40% lebih tinggi dari sayuran biasa.

Mengkonsumsi sayuran berhubungan dengan penurunan tingkat terserang risiko penyakit. Begitu juga microgreen, seperti sayuran pada umumnya, bahkan mungkin lebih berkhasiat, berikut beberapa manfaat mengkonsumsi microgreen.

1. Penyakit jantung

Microgreens kaya sumber polifenol, kelas antioksidan yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa microgreens dapat menurunkan trigliserida dan kadar kolesterol LDL "buruk".

2. Penyakit Alzheimer 

Sebagai makanan kaya antioksidan, termasuk yang mengandung polifenol dalam jumlah tinggi, manfaat microgreen dapat dihubungkan dengan tingkat risiko penyakit Alzheimer yang lebih rendah.

3. Diabetes 

Antioksidan dapat membantu mengurangi stres yang dapat mencegah gula memasuki sel dengan benar. Hasil studi laboratorium, fenugreek microgreens muncul untuk meningkatkan penyerapan gula seluler sebesar 25-44%.

4. Kanker 

Buah dan sayuran yang kaya antioksidan, terutama yang kaya polifenol, dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker. 

Jenis Tanaman Microgreen

Sesuai namanya, micro yang berarti kecil dan greens yang berarati tumbuhan hijau alias sayuran.

Sayuran microgreen yang popular diantaranya, lobak, brokoli, salad air, bayam, sawi hijau, kemangi, seledri, wortel, kubis, parsley, bunga matahari, selada, daun mint, tanaman ketumbar, bit, mizuna, dan lainnya.

Cara Menanam Microgreen di Rumah

1. Memilih Wadah untuk dan Media Tanam Microgreen

Tanaman microgreen tidak memerlukan lahan dan wadah yang besar untuk bisa berkembang.

Media tanam yang dibutuhkan pun tidak sulit yaitu, tanah campuran yang tidak terlalu basah.

Ini dia beberapa pilihan wadah yang bisa kamu gunakan untuk bercocok tanam microgreen:

Boks makanan dari plastik;

Kotak bekas biskuit dari kaleng;

Tempat bekal yang sudah rusak; dan lainnya.

Pastikan untuk membuat lubang pada permukaan bawah wadah tersebut sebagai saluran keluar masuknya udara.

Kamu dapat melubangi wadah tersebut dengan paku atau bor listrik.

Setelah wadah siap, masukkan tanah hingga wadah ½ penuh lalu tekan-tekan sehingga padat dan permukaannya rata.

2. Cara Menanam Microreen, Menaburkan Bibit Microgreen

cukup banyak lho jenis sayuran yang dapat dipanen dalam bentuk microgreen.

Beberapa pilihannya antara lain kale, basil, alfalfa, bayam, seledri, kangkung, sawi-sawian, hingga daun ketumbar.

Biji tanaman microgreen ini bisa ditemukan di toko sayuran dengan harga yang cukup murah.

Saat media tanam telah siap, kamu cukup menaburkan biji sayuran dengan acak. Kamu boleh menanami satu media tanam dengan jenis biji yang sama ataupun berbeda. Setelah ditebar, tekan-tekan biji agar masuk ke dalam rongga-rongga tanah.

Sedikit informasi untukmu mengenai cara menanam microgreen:

Sayuran-sayuran berbentuk mungil ini dinamakan microgreen karena dipanen di usia yang cukup muda.

Biasanya, orang akan memanen hasil kebun mereka setelah usianya cukup dan bentuk tubuhnya sudah besar (usia 7-14 Hari)

Microgreen sendiri dipanen ketika tingginya baru sekitar 5-10 sentimeter.

Sayur-sayur ini dipanen lebih cepat sehingga nutrisi di dalamnya pun lebih banyak.

Maka itulah, sayuran microgreen sangat digemari dan banyak dikonsumsi para pecinta healthy food.

3. Menaburkan Kembali Tanah di Atas Biji Microgreen

Penting bagi biji-biji microgreen tertanam dengan baik di dalam tanah.

Maka itu, setelah menaburkannya di atas media tanam, tutupi kembali mereka dengan tanah.

Agar tidak berlebihan, Sobat bisa memanfaatkan saringan dengan bolongan tidak terlalu besar.

Ratakan tanah ke seluruh permukaan dan pastikan semua biji tertutup dengan baik.

4. Cara Menanam Microgreen Terakhir, Sirami dengan Air Secukupnya

Setelah proses satu hingga empat selesai, letakkan wadah tanam microgreen di area rumah terkena sinar matahari.

Jika diletakkan di dalam ruangan, jangan lupa alasi bagian bawahnya dengan baki penahan air.

Selanjutnya, siram media tanam dengan air yang tidak terlalu banyak.

Sobat dapat memercikkan air menggunakan jari-jari tangan sehingga proses penyiraman tidak terlalu berlebihan.

Bila sudah selesai, diamkan saja biji tanaman microgreen tumbuh hingga tujuh hari ke depan hingga menyembul ke atas tanah.

Cara Memanen Microgreen

Selama proses penyemaian, jaga agar tanah di dalam wadah tanam tetap lembap namun juga tak memiliki air yang berlebih. 

Bila ada sisa air di dalam baki setelah proses penyiraman segera buang agar tanaman tidak membusuk.

Apabila pertumbuhan microgreen sudah dianggap cukup, kamu pun dapat memanennya.

Caranya, gunting atau potong batang tanaman tepat di atas tanah.

Tanaman microgreen pun siap dikonsumsi sebagai tambahan salad atau roti, atau sebagai taburan/garnish pada makanan sobat.

Untuk lebih memahaminya, sobat bisa tonton vidio praktik budidaya dan contoh pengolahan microgreen versi Mike.

Budidaya Microgreen


Panen dan Pengolahan Microgreen



Sumber:

(gen.agraris.id)

(Kompasiana)

(99.co.id)


Kebon Langit
Kebon Langit Berbagi ilmu dan informasi bermanfaat seputar pertanian

2 komentar untuk "Tentang Microgreen Lengkap : Budidaya, Contoh, Cara panen, Manfaat"