Teknologi Pertanian Terbaru Vertical Farming system didalam ruangan/Vertikultur

Hi Sobat Langit..

Vertical Farming atau pertanian secara vertikal menjadi teknologi yang di perkirakan bisa menjadi solusi alternatif pertanian masa depan.


Sebelumnya kami sudah pernah membahas tentang Vertical Farming di daerah Afrika selatan, yang dalam proses budidayanya memanfaatkan cahaya alami dari sinar matahari. Sobat bisa menyimak  dan menonton disini ya : Vertical farming di Afrika Selatan.

Okay, kembali lagi tentang teknologi vertical Farming, 

Seiring pertumbuhan populasi manusia, maka kita akan membutuhkan lebih banyak pertanian, 

Kita coba akan membahas tentang Amerika Serikat. Menurut media, Amerika serikat memiliki 10 persen dari lahan pertanian dunia, Namun antara tahun 1992-2012 seluas 31 juta hektar lahan dibangun untuk keperluan pembangunan atau sekitar 175 hektar perjamnya karena tajamnya pertumbuhan populasi. Sebenarnya ini terjadi tidak hanya di Amerika saja tapi hal ini terjadi diseluruh dunia. 

Orang-orang sudah memulai menanam tanaman ditempat yang kurang memungkinkan seperti di tanah gersang dan gurun, disisi pegunungan, dan rumah kaca.

lalu bagaimana dengan pemangkasan lahan? bisakah membangun pertanian secara vertikal untuk menghemat ruang?



Perusahaan Swedia bernama Plantagon sudah mulai menerapkan inovasi teknologi pertanian, dengan pembangunan Gedung pangan Dunia senilai 40 Juta US Dolar, dibuka pada tahun 2020. Perusahaan ini menyebut proses kegiatan budidayanya dengan nama Agritechture yang menerapkan sistem pertanian vertikal. 
Alasan mengapa pertanian vertikal karena akan menghemat banyak ruang dan air, dengan menggunakan sistem komputer, kabut dan sistem tetes lambat. Pertanian Vertikal mengklaim dirinya hemat air hingga 90%, selain itu juga menghemat biaya traktor dan menghilangkan penggunaan pestisida.

Perusahaan di Belgia yang bergerak dibidang Solusi Tanaman Perkotaan, menciptakan iklim terkontrol untuk pertanian vertikal dan membuat lapisan rak tanaman vertikal hingga 24 tingkat. Hasil panen tanaman dimana biasanya sekitar 75.000 menjadi 91,5 juta tanaman/tahun di dalam ruangan. 

Perusahaan ini juga menjual satu paket kit pertanian vertikal yang dapat menumbuhkan tanaman hingga 54.000 tanaman/Tahun, dengan kemampuan bawaan untuk mengontrol cahaya, tingkat kelembaban dan nutrisi untuk setiap jenis tanaman. Semua diatur menggunakan komputer. 

Tanaman dapat tumbuh lebih cepat dalam pertanian vertikal, mayoritas tanaman yang ditanam pada pertanian vertikal adalah sayuran seperti kubis-kubisan, pakcoy, selada, mint, sawi, kemangi, daun bawang, dan lain sejenisnya.

Pertanian vertikal didukung oleh energi terbarukan dan mendaur ulang banyak sumber daya alam, seperti penggunaan lampu LED hemat energi yang mampu mengurangi konsumsi daya, sementara corak cahaya yang digunakan sebagian besar warna biru dan merah sehingga membuatnya lebih hemat. 

Proses produksi tanaman yang optimal juga memungkinkan petani Vertical Farming mengurangi jumlah penggunaaan air, dan banyak yang menggunakan sistem pemanenan air hujan, bahkan mengumpulkan dan mendaur ulang air yang mengembun di dalam lingkungan terkendali. Pendekatan siklus air tertutup ini memiliki manfaat untuk mencegah masuknya unsur hara dan pupuk yang merusak tanah atau terbawa oleh air sungai. 

Meskipun biaya dan ketersediaan lahan untuk pertanian vertikal didaerah perkotaan terbukti menantang, banyak perusahaan menemukan tempat budidaya yang memungkinkan seperti rumah dalam kontainer yang dirancang ulang, tempat bekas pabrik dan gudang bekas.

Fasilitas seperti pada Aerofarm di New Jersey, mengontrol hasil panen dilingkungan tertutup dimana hampir semuanya mulai dari pencahayaan dan suhu sekitar kondisi media tanam maupun nutrisi dikontrol dengan cermat. Fasilitas ini juga menggunakan rak vertikal yang luas untuk mengoptimalkan ruang. Terkait lokasi, dibandingkan dengan pertanian konvensional yang biasanya berada di tempat yang jauh dan terpencil, pertanian vertikal ini lebih dekat ke daerah perkotaan yang sudah mapan. 

Lokasi strategis seperti itu mengurangi jangkauan pengangkutan atau jarak yang ditempuh untuk mengangkut hasil bumi ke konsumen, secara besar dapat mengurangi emisi O2. Penciptaan geografi kondisi terkontrol memberikan banyak manfaat, seperti proses produksi pertanian dengan pencahayaan, air, dan suhu, semuanya dapat dioptimalkan untuk menghilangkan resiko iklim ekstrim dan meningkatkan laju produksi. Selain itu, Menghilangkan kerugian dari serangan hama, mengurangi kebutuhan akan penggunaan pestisida berbahaya dan meningkatkan kualitas produk.

Di China, Hampir seluruh distrik dikhususkan untuk pertanian vertikal, dalam hal ini, pertanian vertikal telah menjadi suatu kebutuhan. 

Pertanian vertikal terbukti sangat berharga, di Jepang diperkirakan akan ada sekitar 190 pertanian vertikal. Satu perusahaan mengatakan dapat menghasilkan 21.000 selada perhari. 

Banyak daerah Timur Tengah yang mengimpor hampir 80% makanan mereka karena iklim daerahnya yang gersang. Namun dengan adanya Pertanian vertikal, sepertinya bisa memperbaiki situasi ini secara drastis. 

Perusahaan teknologi seperti Google, Amazon, dan Asia-PAsifik, sudah berinvestasi dalam pertanian vertikal dan akan menjadikan lebih banyak lagi pertanian vertikal di seluruh dunia.

Namun beberapa konsumen ada yang menyatakan bahwa pertanian ini tidak wajar atau terlalu mahal dan sebagian ada yang menyukai ide tersebut .

Teknologi Vertikal Farming terlepas dari kelebihannya juga memiliki kelemahan. diantaranya Seperti....

-Kesulitan dalam Penyerbukan.
Pertanian vertikal terjadi di lingkungan yang terkendali tanpa kehadiran serangga. Oleh karena itu, proses penyerbukan perlu dilakukan secara manual yang memakan banyak tenaga dan biaya.

-Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja bisa lebih tinggi karena konsentrasi perusahaan mereka di pusat-pusat perkotaan di mana upah pekerja biasanya lebih tinggi, serta kebutuhan tenaga kerja yang lebih terampil.

-Kelayakan finansial dari metode pertanian ini masih belum pasti, karena masih dalam kajian oleh para pakar ekonomi.

-Terlalu Banyak Ketergantungan pada Teknologi
Perkembangan teknologi yang lebih baik selalu dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Tetapi keseluruhan Vertical Farming ini sangat bergantung pada berbagai teknologi untuk penerangan, menjaga suhu, dan kelembaban.
Kehilangan daya hanya satu hari saja terbukti sangat merugikan untuk pertanian jenis ini. Banyak yang percaya bahwa teknologi yang digunakan saat ini belum siap untuk diadopsi secara massal.

Itulah sekilas tentang Pertanian Vertikal atau Verrtical Farming di beberapa Negara. 
Jadi, gimana nih menurut kalian sob? apakah tertarik untuk mencoba Vertical Farming? 


Kebon Langit
Kebon Langit Berbagi ilmu dan informasi bermanfaat seputar pertanian

Posting Komentar untuk "Teknologi Pertanian Terbaru Vertical Farming system didalam ruangan/Vertikultur"